Sejarah
Perjalanan Proverb Course
oleh Abigail Erlin Susanti


Terjun ke dunia les privat sejak 2009, saya memulainya sebagai seorang guru les yang mendatangi rumah ke rumah, dari satu tempat ke tempat lain.
Saat itu, layanan masih terbatas pada pelajaran sekolah, bahasa Mandarin, bahasa Inggris, dan keyboard/piano, dengan jumlah guru yang sangat terbatas. Promosi pun dilakukan secara sederhana yakni dari mulut ke mulut.
Tahun demi tahun kami lalui dengan proses yang tidak mudah namun penuh makna. Berawal dari pengetahuan, Proverb Course terus dikembangkan hingga memiliki visi dan misi yang lebih luas, layaknya mata rajawali yang mampu melihat jauh ke depan.
Kami percaya pentingnya menyeimbangkan antara IQ, EQ, dan SQ dalam setiap proses pembelajaran.
Seiring waktu, Tuhan mempertemukan saya dengan guru-guru luar biasa yang akhirnya bernaung di bawah Proverb Course. Kami membentuk wadah yang bukan hanya tempat bekerja, tetapi juga tempat untuk bertumbuh dan berproses bersama. Sistem pun terus kami sesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan, agar lebih relevan dan berdampak.
Saya percaya tidak ada yang kebetulan — semua terjadi atas izin dan pertolongan Tuhan. Proverb Course bukan sekadar tempat les, tetapi sudah menjadi bagian dari keluarga. Sebuah tempat di mana para guru tidak hanya mengajar, tetapi juga diproses menjadi pribadi yang memberi dampak dan menjadi saksi akan kebaikan Tuhan.
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan kepada Tuhan, juga kepada para guru, murid, dan orang tua murid yang telah menjadi bagian penting dalam pertumbuhan Proverb Course. Berkat dukungan mereka, kami terus berkembang dan menjadi saluran berkat hingga hari ini. Terima kasih atas kepercayaan selama lebih dari satu dekade ini.
Kiranya kami dimampukan untuk terus memaksimalkan potensi, talenta, dan kesempatan yang ada. Kami ingin terus belajar, bertumbuh, berbuah, dan berkenan — dalam pikiran, sikap, dan hati.
Salam sukses dan sehat selalu,
Abigail Erlin Susanti
Tuhan memberkati